Postingan

Bukan Pilihanku

Enggak mau menyalahkan siapa-siapa, tapi salahku belum punya rumah sendiri. Walaupun anak orangtua hanya dua, semuanya jelas berbeda bila berumahtangga. Andaikan mampu ku jelaskan, tanpa memburukkan satu atau dua nama, ingin rasanya punya satu pondok disertai buku-buku, tanpa dikekang, tanpa memberatkan siapapun. Tak henti-hentinya menggunakan upaya, dari ruang ternyaman, hingga menuju teras, bahkan MENCARI lapak sendiri. Kembali ke awal semua berbeda bila sudah menikah.  Letak salah selalu padaku, letak tidak waras juga padaku. Andaikan mereka tau semua yang ku lakukan, adalah obat bagiku. Ternyata aku hanya bisa diam, dalam bungkam.

BERPISAH TANPA MELUKAI

Lelah, Tentu. Lemah, Sudah pasti. Hancur? Jelas Menyerah? Tidak Saya hanya mundur dengan lingkaran yang menginjak kami sekandas tanah. Literasi kami berbeda dengan mereka. Tulus kami diragukan, Sabar kami dihancurkan, Semangat kami dipatahkan. Ya biarkan mereka yang memasyarakatkan.. Jika buku dianggap mahal? Buku adalah jendela dunia, tapi buku bukan pintu dunia. Kalau sudah sakit? Peduli? Bisa buku beli obat? Semangat! Katamu. Semangat! Pamitku.

Doa Zulaikha Benar Adanya

2013, 2014, 2015.. Doa pertama yang saya minta pada beliau adalah doa untuk dipertemukan dengan jodoh yang baik. 3 tahun menyelami Doa Zulaikha. Hingga akhirnya dipertemukan dengan suami saya. Alhamdulillah sejak saat itu, saya semakin penasaran dengan doa-doa yang lain. Doa-doa yang tidak didapatkan dari Al-Qur'an. "Jangan baca lagi Doa Zulaikha itu.., jodohmu sudah bertemu." Jangan tanyakan lagi, saya sudah lupa sepenggal ayatnya.

2006

Sejak 2006, Ayah saya mulai mendalami "doa-doa jalur langit", yang beliau dapatkan dari salah satu Syech tamatan Gontor, yang tinggal di Padangsidimpuan. Pada tahun itu, Ayah sibuk minta tolong ketikkan tulisannya besar-besar. Sedangkan kami belum terlalu tau doa-doa apa itu. Tahun demi tahun, semakin banyak doa yang Beliau tuliskan dalam buku.  Hingga tahun 2010. Beliau mengajak saya ziarah ke Barus. Saya, Ayah, dan teman Ayah menyewa satu L300 menuju ke Barus. Hanya 4 penumpangnya, beserta supir. Tangga demi tangga, dibacakan tasbih. Hingga kami berada di atas. Ada nama yang harus di doakan.

TBM ANANDA

Short Story About TBM ANANDA Hingga usia 8, Mamak selalu melibatkan saya setiap perlombaan. Baik lomba kelereng, lomba hapal ayat, lomba baca alquran, lomba puisi, dll. Memasuki usia 9, entah malaikat mana yang mengajak saya pindah ke Sidimpuan. Entah mimpi mana yang saya kejar, yang pasti saya ingin lebih dekat kakak, yang sudah lebih dahulu tinggal di Sidimpuan. Bilik WARTEL menjadi saksi, kala rindu pada orangtua teramat menyakitkan. Kami, tinggal di rumah Nenek di Sadabuan, yang dekat dengan sekolah saya SDS Sariputra Padangsidimpuan. Betapa gugupnya saya masuk di sekolah itu. Apalagi, saat memperkenalkan diri di depan teman-teman bermata cipit, berkulit putih. Tahun pertama di sekolah itu, Alhamdulillah saya mendapat harapan III lomba berpuisi se-Padangsidimpuan. Mendapat hadiah 50.000, rasanya cukup berharga dan tak terlupakan. Hingga tamat SMP, alhamdulillah bisa mengajak Ayah naik ke panggung untuk menerima hadiah Ranking I bertahan. Enam tahun yang enggak mudah. Jauh dari oran...

CSR Gramedia

Gambar
CSR Gramedia. Pertama kali tau istilah CSR ini dari Kak Tono, BBSU. Belum sempat terbayangkan mendapatkan CSR, apalagi mendapat dua CSR sekaligus di tahun yang sama. Berkegiatanpun palingan sekali atau dua kali seminggu. Tapi ya Allah Maha Baik, Allah tau sekali perjuangan ini hingga bersimbah air mata. 27 November 2022. Ibu Dwi Endah, PLT Kadis Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara, menghubungi saya via messenger untuk mengirimkan nomor WA. Alhamdulillah mendapat undangan di Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Provsu untuk mendapatkan CSR Gramedia, tanggal 29 November 2022. Iya hari Selasa. Paniknya saya buka main. Mau senangpun sudah dicampur kebingungan. Undangan pertama, diundang langsung sama Ibu Kadis.  Tapi Selasa adalah Hari Pekan. Hari dimana keramaian itu akan ada di kampung kami. Di hari yang sama, kami juga mendapatkan undangan sosialisasi di Permata Land. Antara kehidupan pribadi, sesuatu yang baru saja dirintis, atau sesuatu yang selalu di hati. K...

Dua Ribu Dua Puluh Dua

Gambar
Ternyata membumikan literasi bukanlah perkara yang mudah. Ada perspektif berbeda yang menjadikan "batin harus kuat" adalah jaminan. Di penghujung 2021, entah berapa tumpuk air mata yang keluar.  Namun, teman-teman "sejalan" datang terus menyemangati. Diawali dengan pertemuan Pegiat Literasi Se-Labuhanbatu. Alhamdulillah saat itu bisa mengenal Kak Arie secara langsung (Arus Kata), Kakak-kakak dari TBM Pustaka Panai, TBM Phitaloka, Bookish Labuhanbatu, dll. Dan pada hari itu juga mengenal sosok-sosok hebat dari Balai Bahasa Sumatera Utara (Kak Tono, Wak Hasan, Pak Tomson) Esoknya, sosok hebat dari BBSU ini dan ditemani Kak Arie, menyempatkan singgah berkunjung ke TBM Ananda. Bagi saya ini hanyalah ketidakmungkinan.  Beberapa bulan setelah itu, TBM ANANDA kedatangan Ibu-Ibu Pokja 2 Labuhanbatu untuk pembuatan vlog. Gugup dan canggung bercampur jadi satu. Dan yang bikin semangat itu kembali, hadirnya Bapak Keren ini. Sekitar jam 9 mal...