2006
Sejak 2006, Ayah saya mulai mendalami "doa-doa jalur langit", yang beliau dapatkan dari salah satu Syech tamatan Gontor, yang tinggal di Padangsidimpuan.
Pada tahun itu, Ayah sibuk minta tolong ketikkan tulisannya besar-besar. Sedangkan kami belum terlalu tau doa-doa apa itu.
Tahun demi tahun, semakin banyak doa yang Beliau tuliskan dalam buku.
Hingga tahun 2010. Beliau mengajak saya ziarah ke Barus.
Saya, Ayah, dan teman Ayah menyewa satu L300 menuju ke Barus. Hanya 4 penumpangnya, beserta supir.
Tangga demi tangga, dibacakan tasbih. Hingga kami berada di atas. Ada nama yang harus di doakan.
Komentar
Posting Komentar