TBM ANANDA

Kali kedua dikecewakan oleh orang yang sama. Yang menjanjikan tanpa menepati. Yang berbuat tanpa mempertanggungjawabkan.  Kecewa? Sungguh.  Seperti menelan pil pahit di penghujung tahun, yang perlahan aku tersadar, bahwa tidak semua orang itu baik.  Mau menangispun tak ada gunanya. Selain menerima kenyataan yang ada. Dan berdiam diri setelahnya. 

Sesekali mengapresiasi diri sendiri, mungkin itu perlu. Yang mungkin bisa bertemu sama Jodoh saja, masih banyak yang meragukan, apalagi punya sepasang anak.  "Mas, aku mau sehat." Saat ku dengar bayi perempuanku menangis, yang diiringi rengekan abangnya.  "Mau sampai kapan aku begini, Mas?" ku tanya sambil menangis.  "Bentar lagi Fitrah mau sekolah" "Aku mau sehat!!!" "Ya sudah lah Bun, cobalah stop obatnya!" Aku pun minta izin sama mama.  Dan esoknya..  "Mas, aku tertidur?" tanyaku "Tidur," jawabnya. Bagiku sebuah keajaiban datang padaku.  I did it! Aku sudah melewati perjuangan panjangku. Sembilan tahun loh.  Dan tahun ini aku baru merasakan benar-benar menjadi Ibu. Sudah bisa bangun pagi. Sudah bisa tidur kapan waktunya tidur. Tidak seperti dulu, yang selalu bermasalah dengan jam tidur.  Happy Mother's Day untuk mamaku, yang selalu memperjuangkanku untuk sehat, mendoakanku, dan mendukun...

Minggu kali ini, saya titip pesan kepada tim TBM Ananda untuk mengisi kegiatan hari ini.  Sesuai tugasnya masing-masing. Alhamdulillah, mereka hadir seperti biasa. Dan sayapun ingin bergegas istirahat.  Hanya saja, keinginan itu lenyap saat melihat kehadiran adik-adik yang tetap berkunjung, walau dalam keadaan hujan. Lelah saya itu seperti hilang.  Saat mereka senam, saya buru-buru mandi. Saya menangis sejadi-jadinya. Nangis haru, atas antusias mereka.  Dalam benak ini..  "Ya Allah kuatkan aku.." "Ya Allah jangan dirasakan mereka pahitnya perjuanganku waktu masih kecil.." Dengan baju seadanya, jilbab seadanya, sayapun berjalan ke depan dengan mata sembab.  Seperti biasa, hari ini ada senam, games, baca al-fatihah, suroh pendek, dan ayat kursi, baca buku dongeng, bikin kerajinan tangan dari stik es krim, kemudian ditutup dengan sesi foto bersama.  Alhamdulillah atas hari ini.  Bagi saya pribadi TBM ANANDA adalah obat, dari perjalanan pahit saya seb...

Seperti obat bagi saya, kala mendengar seorang Ibu bercerita tentang anaknya yang antusias datang ke TBM Ananda setiap hari Minggu.  Beliau bercerita bahwa anaknya sulit dibanguni saat jam sekolah, tapi kala hari Minggu itu tiba, si anak terbangun sendiri.  Ini sekaligus menjadi PR bagi saya, untuk lebih semangat lagi memberi inovasi kepada adik-adik untuk terus belajar asyik walau hanya sekali seminggu.  Saya juga tidak menyangka antusiasme mereka setiap minggunya. Mungkin batin mereka memahami yang kami cari bukanlah tentang bagaimana kami tinggal di dunia ini, tapi bagaimana tentang kami meninggalkan dunia ini. 

PULANG.. 2012, aku pulang.  Ku tinggalkan kampus negeriku, yang susah payah ku dapatkan.  Ku tinggalkan semua bisnisku dengan reseller yang cukup banyak pada masa itu.  Ku tinggalkan ruko yang baru saja ku sewa, bukti perjuangkanku, di Banda Aceh.  Beban di pundak sudah cukup banyak.  Harapanku sirna pada masa itu.  "PULANG! KESEHATANMU LEBIH PENTING DARI SEMUA INI!" kata Mamak.  Cacian, hinaan, nyinyiran dari semua orangpun ku terima pada masa itu.  Dari aku yang ingin menjadi anak yang paling membanggakan, mendapat ujian hingga berada di titik terendah. Dari aku yang selalu mempertahankan prestasi, justru paling dicaci.  "Kau gila!" "Sadarlah kau kelasmu, kelas rendahan!" "Kau hanya anak paling menyusahkan." "Nikahkan lah anakmu, biar tidak jadi perawan tua." "Ini anak mendiang yang ada kurang-kurangnya itu?" "Guru les mu pintar, tapi begitulah.." "Kambuh sakitmu?" "Ayo ku ajak kau psikater!" ...

TANTANGAN MENULIS 5 Nama : TBM ANANDA Akun : @tbm_ananda SUARAMU SEMANGATKU #day1 Oleh : @yunianandaharahap Tuan, Tutur katamu yang lembut, seolah merogoh isi jiwa, Tentang hidup yang kini lebih bermakna, Tentang luka lama yang seolah pergi begitu saja. Tuan, Tutur katamu yang lembut, menyemangati hariku, Mungkin saat ini masih begitu, Bolehkah sampai kita tua juga begitu? Tuan, Dewasa ini yang ku butuhkan hanyalah tentang hidup damai, Kita yang seharusnya makin ke sini makin saling menghargai.. Sudikah kau terus begitu hingga hidup ini usai? #tantanganmenulis5 #16Haktp #orangetheworld #fkpuspa Perempuan Perempuan Tangguh #day2 Oleh : @yunianandaharahap Tuan, Ternyata perempuanmu sekuat ini, Entah berapa desa yang kami lewati, Demi sesuatu yang disebut literasi. Tuan, Ternyata bukan emas yang bikin perempuan bahagia, Izin, dukungan, dan rasa percaya, lebih dari segalanya.. Tuan, Terimakasih sudah selalu memperbolehkanku, Walau dua anak dan tentu sa...

Sejak pulangnya dari perantauan saya tidak punya teman disini, kecuali orangtua saya sendiri. Saya lebih sering menghabiskan waktu sendiri di rumah. Menulis, menanam mawar, dan lebih banyak tidur. Sangkin lamanya tidur, saya juga tidak menyangka saya bisa terbangun dari lelap itu.  Sampai akhirnya saya menikah, punya anak, dan saya ingin anak tersebut menjadikan saya sebagai "role modelnya". Kalau saya tidak memberi contoh yang baik padanya, maka jadilah dirinya seperti itu.  Melalui TBM ANANDA ini lah kami berjuang sebisa mungkin, agar Taman Baca ini menjadi tempat yang diminati. Kami berjuang membuat tempat ini tidak membosankan. Agar minat baca itu tumbuh sedari anak-anak, khususnya anak saya sendiri.  Oh ya, Maju atau tidaknya TBM, tidak bisa lepas dari dukungan masyarakat. Khususnya pemuda. Biarlah yang muda yang berkarya. Kenapa pemuda? Ya, karena kondisi fisiknya masih fit, jiwanya masih menggebu, perjalanannya Insya Allah masih panjang.  Ada Dayu Konanda, pem...

Hai semua!  Saya memulai cerita ini berdasarkan kejadian hari ini, walaupun banyak sekali cerita pada  hari sebelumnya.  Berawal dari obrolan singkat dengan Ibu Sundari dan Ibu Yuni sekitar bulan September lalu, kita berinisiatif untuk bikin kegiatan di Hari Ibu. Hanya saja hampir patah semangat, karena kelelahan di Bulan Oktober. Lelah pikiran lebih banyaknya.  Di akhir Oktober, seseorang menghubungi saya untuk menggagas kegiatan di TBM ANANDA, yang kembali didukung oleh Ibu Perpustakaan. Hingga tiba lah hari ini, 8 Desember 2021, Lomba Memasak Dengan Bahan Dasar Ubi.  Saya berjalan seperti air mengalir, mempersiapkan seperti biasanya. Menyapu, mengepel dan menghias. Tidak wah sama sekali, tapi ini terjadi bukan hanya fiksi.  Atas izin Allah dan keluarga yang menyemangati,  Dukungan dari sahabat yang luar biasa, Mamah muda yang berprofesi guru, Insya Allah sepaham dan sejalan dengan literasi. Dukungan dari relawan yang baik hati, tanpa pamrih.  D...